Minggu, 30 Desember 2018

me.ran.tau?

ditulis dalam keadaan sangat rindu dengan Malang dan isinya

Halo! Kali ini aku bakal sedikit membahas tentang kehidupan anak rantau yang berjarak 865 km dari kampung halaman. Sebelumnya terima kasih ya bagi kalian yang sudah membaca postingan tentang impianku beberapa tahun yang lalu, alhamdulillah saat ini impian itu sudah tercapai. 

Saat ini aku berkuliah di daerah Tangerang Selatan tepatnya Bintaro, jarak kos dan kampusku tidak terlalu jauh, 10 menit jika berjalan dengan santai. Lingkungan yang sangat jauh berbeda dengan Malang membuatku sedikit merasakan homesick ketika pertama kali datang kesini. Semuanya serba berbeda meskipun aku sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah sendiri. Butuh waktu sekitar satu bulan untuk mulai terbiasa dengan lingkungan di sini. Tapi kalian jangan khawatir, tidak semua orang butuh waktu sepertiku, tergantung dari diri kalian sendiri. 

Ternyata merantau tidak se-indah yang kalian bayangkan. Jujur, waktu pendaftaran PTN, aku berharap masuk di PTN yang jauh dari rumah. Membayangkan bisa bermain tanpa batas waktu membuatku sedikit bersemangat ketika tau kampusku jauh dari rumah. Tapi setelah menjalani kehidupan di tanah rantau, pulang adalah hal yang sangat di nantikan. 

Apa sih homesick terparah yang pernah dialami? 
Sakit. Waktu itu tepat satu minggu setelah ujian tengah semester, dokter mendiagnosis terkena typus dan harus bed rest selama 3 hari. Untuk pertama kalinya sakit di tanah rantau dan jauh dari orang tua, dan kalian pasti tahu apa yang kulakukan. Iya, menangis. Lemah memang, tapi rasanya ingin pulang dan memeluk Mama. Dan setelah sakit yang pertama kalinya, sakit sakit yang lain mulai hadir ketika rindu kampung halaman




Senin, 24 September 2018

Di dalam hidup, kalian pasti punya kan seseorang yang begitu berarti dan tidak ingin kehilangan mereka? Daan, aku pun juga punya. Sooo let me introduce them

Dari pojok kiri bernama Nur Laily Rahmalia. 2 Tahun sekelas mulai dari kelas 11 tapi sudah sedekat nadi wkwk wenak. Kenal pas smp tapi tidak pernah dekat kemudian dipertemukan di kelas yang sama selama masa akhir di SMA. Nangisan, bullyers, racing sekali karena selalu berkendara di atas 60km/jam. Sering sekali kita bertengkar tapi kemudian kembali dengan cara yang aneh wkwk kuangen lik tukaran ambek awakmu :( 
Terima kasih ya lik sudah mau menjadi temanku untuk melewati masa masa SMA wkwk. Terima kasih sudah mau menemaniku menangis di parkiran, menemaniku belanja sampe malangg, mengantarkanku pulang kemudian kembali ke sekolah karena kunci sepeda yang hilang, menenangkanku pas aku hampir kecelakaan gara gara ngerem ndadak, mau menjadi obat nyamuk pas aku gamau berduaan sama doi wkwk, mauu mendengarkan segala keluh kesahku tentang segala hal.
Aku yo gapaham kenopo rezekimu belum diperlihatkan sama Allah, tapi aku percayaa pol lek Allah punya segala rencana yang indah gawe awakmu lik. Terus semangat yaaa sama semua tes yang kamu hadapi. Percaya o lek Allah pasti mendengar semua doa doamu soale kamu anak yang baikk pol. 

Yang ditengah ialah Annisa Dinda Rahmawati. Gapaham kenapa bisa sangat sangat klop dengan anak satu ini. Sekelas cuman waktu kelas 7 SMP tapi hanya dia yang awet hingga sekarang. Seperti menemukan belahan jiwa wkwk asek. Sudah 6 tahun bersahabat tapi tidak pernah bertengkar. Iki awakmu sing ngalahan opo ancen kene gaiso tukaran se din:( Yang kemana-mana selalu berdua padahal bedo kelas. Dinda ini seperti buku harianku. Semua masalah mulai jaman smp sampe kuliah pun dia yang paling mengerti. Seluruh rahasia dan aib ku pun dia mengerti. Sangat bersyukur sudah menemukan sahabat seperti dia mulai smp. Seharusnya se kampus juga ya tapi apa daya rejekinya berbeda :( Terima kasih ya din sudah mau menjadi sahabatku sedari jamannya cinta monyet sampe sekarang yang sudah males dengan drama cinta-cintaan. Terima kasih sudah mau hadir di segala keruwetan hidupku yang kadang aku pun ingin tertawa. Terima kasih selalu ada ketika air mataku jatuh sampai ketika aku tertawa bahagia. Gangerti lagi gimana aku bisa melewati semua masalah masalah diluar rumah kalo gaada kamu. Semoga kita sampe tua tetep bersahabat yaaa, hayoloh sopo disek iki sing rabi wkwkwk.

Tunggu aku pulang ya rek, tunggu aku lulus terus penempatan malang cek iso nraktir kalian setiap saat wkwk

Jumat, 14 September 2018

Seandainya

Waktu tak akan bisa kita putar kembali ke masa lalu.
Peristiwa yang pernah terjadi tidak akan mungkin terulang kembali untuk kedua kalinya.
Percakapan yang telah terucap tak akan bisa kita putar kembali.
Dan seandainya, semua bisa terulang kembali. Aku tetap memilih jalan cerita yang terdapat kamu di dalam skenario itu. Mungkin menyakitkan di akhir, tetapi manis di perjalanan. 
Seandainya melupakanmu semudah aku lupa pada rumus matematika yang baru saja guru jelaskan kepadaku. Tentu aku sangat berterima kasih. 
Tapi,
melupakan tak akan pernah mudah. Menghilangkan seseorang yang sudah ada selama beberapa waktu tentu tak mudah. Apalagi jika kalian telah terbiasa. 
Melupakan semua waktu yang telah kita habiskan bersama takkan pernah mudah.
Dan aku pun lupa, kalau kamu bisa sewaktu-waktu melupakan kita
 

Safira Nurdianah Ramadhani Template by Ipietoon Cute Blog Design